Rabu, 16 Oktober 2013

. . d i a . .


Aku pernah mengenal seseorang. orang yang mengajarkanku banyak hal. orang yang menjadikanku merasa istimewa. orang yang selalu menyemangatiku untuk mimpi-mimpiku. dia baik. sungguh sangat baik. meskipun dia selalu merasa dirinya jahat dan tak pantas untuk apapun. tapi aku yakin dia baik. dia sangat istimewa sebagaimana ia membuatku selalu jadi istimewa. dia seorang komentator sejati. sangat senang menyemangati orang lain namun selalu lalai menyemangati dirinya sendiri. ^__^


Dia..
aku tak pernah melihatnya. aku tak pernah menyentuhnya.
dia nyata atau tidak, aku tak tau. yang ku tau dia pernah ada, tetap ada, dan akan selalu ada.


Dia..
orang yang sangat istimewa. seorang teman yang setia. seorang sahabat yang rela berkorban. seorang kakak yang bijaksana. seorang anak yang berbakti. dan seorang kekasih yang lembut hatinya.


Dia..
selalu terlihat cuek. namun semakin dia cuek, sebesar itu pula rasa pedulinya.
selalu terlihat santai menjalani apapun. namun dibalk itu, tanggung jawabnya tak diabaikan.


Dia..
jika dimintai sebuah pengakuan. aku orang pertama yang akan mengaku dia cerdas. sangat cerdas. hanya saja sedikit malas. :p


Karena dia..
aku semangat mengejar mimpi itu.
Karena dia..
aku tak peduli dengan masalah yang ada.
Karena dia..
aku tak pernah merasa sendiri.


Dari dia..
aku belajar jadi kakak yang baik.
Dari dia..
aku belajar menghargai hariku.
Dari dia..
aku belajar peduli pada dunia orang lain.


Untuk dia..
tetaplah jadi semangat untuk orang-orang yang ada disekitarmu. namun, jangan lupakan semangat untuk dirimu sendiri. aku yakin kamu bisa berubah. hanya perlu sedikit lebih menghargai apa yang kamu miliki saat ini termasuk kecerdasan yang diberikan Tuhan kepadamu. Dunia membutuhkan orang sepertimu.


Aku orang pertama yang percaya suatu saat kamu akan sukses. ^__^

Untuk dia..

sekali sayang, tetap sayang, akan selalu sayang.

Minggu, 13 Oktober 2013

Puasa Hari Arafah

`
Puasa Hari Arafah
_
Puasa arafah termasuk dari puasa-puasa sunnah dalam Islam yang mempunyai keutamaan yang besar.
_
Dari Abu Qatadah Al-Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:
_
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ , فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
_
“Dan beliau -alaihishshalatu wassalam- ditanya tentang puasa pada hari arafah, maka beliau menjawab, “Dia menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
[HR.Muslim No.1162]
_
Hadits ini jelas menunjukkan disunnahkannya berpuasa pada hari arafah, yaitu pada tanggal 9 zulhijjah.
..Sampai-sampai Asy-Syaikh Abdullah Al-Bassam berkata dalam Taudhih Al-Ahkam (3/210), “Puasa hari arafah adalah puasa sunnah yang paling utama berdasarkan ijma’ para ulama.”
_
Imam Ash-Shan’ani berkata dalam As-Subul, “Sebagian ulama ada yang mempertanyakan maksud dari dihapuskannya dosa yang belum terjadi, yaitu dosa yang akan terjadi di tahun yang akan datang.
_
Dan hal ini dijawab bahwa yang dimaksudkan di sini adalah orang tersebut akan diberikan taufik untuk setahun yang akan datang agar dia tidak mengerjakan dosa, akan tetapi taufik ini dinamakan sebagai penghapusan dosa untuk menyesuaikannya dengan keutamaan setahun sebelumnya (berupa penghapusan dosa).
_
Ataukah yang dimaksudkan di sini adalah jika dia terjatuh ke dalam dosa pada tahun yang akan datang, maka dia akan diberikan taufik oleh Allah untuk mengamalkan amalan yang bisa menghapuskan dosa tersebut.” Lihat Subul As-Salam (2/339) cet. Daar Al-Kutub Al-Arabi.
_

Jumat, 04 Oktober 2013

Puasa dan Amalan Lain di Awal Dzulhijjah

`
Puasa dan Amalan Lain di Awal Dzulhijjah
_
►1. Memperbanyak Dzikir
_
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan” [QS.Al-Hajj:28]
_
‘Ayyam ma’lumaat’ menurut salah satu penafsiran adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Pendapat ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama di antaranya Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan Al Bashri, ‘Atho’, Mujahid, ‘Ikrimah, Qotadah dan An Nakho’i, termasuk pula pendapat Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i dan Imam Ahmad (pendapat yang masyhur dari beliau). Lihat perkataan Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoif Al Ma’arif, hal. 462 dan 471.
_
Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,
Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.”
_
Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir.
_ Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah. (Dikeluarkan oleh Bukhari tanpa sanad (mu’allaq), pada Bab “Keutamaan beramal di hari tasyriq”)
_
Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya muthlaq, artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu. Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan.
_ Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan suara khusus bagi laki-laki.
_
Sedangkan ada juga takbir yang sifatnya muqoyyad, artinya dikaitkan dengan waktu tertentu yaitu dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah.
_ Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir.
_ Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.
_ Cara bertakbir adalah dengan ucapan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
_
_
► 2. Menunaikan haji
_
Amalan yang utama di bulan Dzulhijjah ini adalah haji. Untuk para wanita, berhaji itu lebih afdhol daripada berjihad. Apalagi jika hajinya adalah haji mabrur, itu bahkan bisa mengalahkan jihad. Demikian penjelasan Ibnu Rajab dalam Lathoif Al Ma’arif (hal. 463-464).
Dari ‘Aisyah -ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
_

_
► 3. Disunnahkan puasa awal Dzulhijjah
_
Yang lebih utama dari sepuluh pertama Dzulhijjah adalah puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah disesuaikan dengan hilal di negeri masing-masing tidak mesti sesuai dengan wukuf di Arafah (sebagaimana keterangan dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin di sini).
_ Begitu pula dianjurkan melakukan puasa sunnah sejak awal Dzulhijjah, yaitu 1 - 9 Dzulhijjah.
_ Diantara alasan mengapa dianjurkan berpuasa karena amalan tersebut ada kekhususan di mana Allah melipat gandakan pahalanya, amalan tersebut hanya untuk Allah dan Dia yang akan membalasnya.
_ Keutamaan tersebut disebutkan dalam hadits berikut,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku...” (HR. Muslim no. 1151).
_
Dalam riwayat lain dikatakan “Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari no. 1904)
_
Dalil yang mendukung anjuran puasa di 10 hari pertama Dzulhijjah adalah hadits dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya (hijriyah), ...” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
_
Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiyallahu ‘anhuma-. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut.
_ Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, hal. 461)
_
_

Amalan shalih di awal Dzulhijjah tidak hanya terbatas dengan amalan di atas. Namun itu tiga amalan penting yang bisa diamalkan.
_
dikutip dari : rumaysho.com
_
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/4103-haji-puasa-dan-dzikir-di-10-hari-pertama-dzulhijjah.html
_