■
∞°• Man Robbuka?
Sanggupkah Aku Menjawabnya? •°•°
.
Sanggupkah aku menghadapi itu?
Saat dimana aku didudukkan di lubang yang gelap, kemudian datanglah kepadaku dua malaikat mengajukan pertanyaan: Siapa Rabb-mu, apa agamamu, dan siapa nabimu..
Sanggupkah aku menjawabnya..??
.
Sungguh, saat itu akan datang sebagaimana telah sering aku saksikan ia mendatangi orang lain, teman-temanku, tetanggaku, bahkan orang tua atau kerabatku.
.
Sungguh, saat itu tak mungkin kuduga sebagaimana juga mereka tak pernah menduga didatangi olehnya.
.
Sungguh dia akan menjemput aku pergi ke tempat yang tak mampu aku bayangkan, tempat yang tak pernah kembali lagi mereka yang pergi ke sana, tempat yang disana aku akan dihadapkan dengan pertanyaan.
.
Sungguh, semua itu benar adanya. Tak ada alasan bagiku untuk tidak percaya hal itu bakal terjadi, sebagaimana tak ada alasan bagiku untuk mengingkari adanya Al Khaliq.
.
.
Juga sebagaimana tak ada alasan bagiku untuk memungkiri adanya getaran kegelisahan dalam bathinku tatkala aku melakukan perbuatan yang fitrahku mengenalnya sebagai dosa.
.
Hanya saja.. Sanggupkah aku menghadapi itu..??
Sanggupkah aku menjawabnya..??
.
► Apa yang akan aku katakan, ketika ditanya tentang siapa Rabb-ku?
Sanggupkah kujawab.. Rabb-ku adalah ALLAH,,
sanggupkah aku..??
.
► Kemudian, apa yang akan aku katakan ketika ditanya tentang apa agamaku?
Sanggupkah kujawab.. Agamaku Islam,,
sanggupkah aku..??
.
► Kemudian, apa yang akan aku katakan ketika ditanya tentang siapa nabiku?
Sanggupkah kujawab.. Nabiku Muhammad.S.A.W,,
sanggupkah aku..??
.
Semudah itukah menghadapi fitnah kubur??
.
.
Rasanya tidak. Tidak akan semudah itu.
.
Sebagaimana telah tertanamkan dalam jiwaku keyakinan akan adanya Engkau,..
tertanam pula keyakinan, bahwa tidaklah segala sesuatu itu ada dan terjadi dengan sendirinya serta tanpa maksud dan tujuan.
.
Lantas bolehkah terlintas dalam benakku : “Mustahil aku akan tersesat dan terjatuh ke dalam kekufuran.”?
.
Bolehkah terucap lewat lisanku: “Keberhasilan yang aku peroleh adalah semata-mata hasil prestasiku.”?
.
Bolehkah aku beranggapan : “Bahwa tanda keridhoanMu adalah dengan terjadinya apa yang terjadi atau berlakunya apa yang hendak aku lakukan.”?
.
Sungguh tak mungkin aku mengatakan: “Alangkah kejamnya Engkau, membiarkan seorang bayi lahir dalam keadaan cacat. Alangkah tak adilnya Engkau, membiarkan pelaku ma’shiyat sejahtera bermandikan kesenangan, sedangkan mereka yang tha’at dalam keadaan miskin berlumurkan kesengsaraan.”
.
Sungguh tak mungkin aku mengatakannya.
.
Namun, mengapa sering bathin ini protes manakala aku tertimpa musibah atau do'aku tak kunjung terkabul.?
.
► Ya ALLAH,. Ternyata tak ada jalan untuk mengenal Mu kecuali melalui diriMu.
.
.
Kalau bukan karena hidayahMu, sungguh akan tertanam dalam batinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku segala yang bertentangan dengan kekuasaanMu, bertentangan dengan hakMu untuk diibadahi, serta bertentangan dengan kemuliaan nama-nama dan sifat-sifatMu.
.
Maka, sudahkah aku mengenal segala kekuasanMu dan mengakui keesaanMu dalam hal mencipta, memiliki, dan mengatur alam semesta ini?
.
► Ya ALLAH,. Kalau bukan karena hidayahMu, sungguh akan tertanam di dalam bathinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku segala yang bertentangan dengan Agama yang mulia ini.
.
.
Bahkan boleh jadi aku tak mengenal agama ini sebagaimana ia diperkenalkan oleh pembawanya. Boleh jadi aku tak mengenal keseluruhan aturan yang ada di dalamnya. Dan boleh jadi aku telah terjatuh ke dalam perbuatan yang telah mengeluarkan aku darinya.
.
► Ya Allah,. Kalau bukan karena hidayahMu, sungguh akan tertanam di dalam bathinku, terucap dari lisanku, dan terwujud lewat perbuatanku berbagai pengingkaran terhadap kenabian dan kerasulan Muhammad ShallAllahu ‘Alaihi Wasallam.
.
Boleh jadi itu bermula dari acuh tak acuhnya aku untuk mengenal nama-nama dan nasab beliau ShallAllahu ‘Alaihi Wasallam dan dari kurang minatnya aku membaca serta mempelajari riwayat hidupnya.
Akhirnya butalah aku akan sunnah-sunnahnya dan tak mengertilah aku akan misi risalahnya. Dan jadilah aku orang yang hanya ikut-ikutan menyebut namanya tanpa memahami pertanggungjawabannya.
.
_
Sanggupkah aku menjawabnya?…
_
Sungguh, aku akan berhadapan dengan pertanyaan yang jawabnya tak cukup di lisan, tetapi dari dalam keyakinan dan dibuktikan oleh perbuatan.
.
Bukan hasil dari menghafal, tetapi dari beramal.
.
Tak ada yang sanggup menuntun aku untuk menjawabnya kelak kecuali Engkau, Ya Allah.
Aku tahu itu dan aku yakin.
Sebagaimana telah Engkau janjikan :
.
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ
.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat …” [QS.Ibrahim:27]
.
Robbighfirli, Warhamni, Wajburni, Warfa'ni, Wardzuqni, Wahdini, Wa'afini, Wa'fuani..
.
http://qurandansunnah.wordpress.com
_