`
Refferensi : di_bagian_bawah_kiriman
_
_
Kematian adalah hal yang sudah pasti akan di alami setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Tidak ada satu orang pun yang dapat menghindari kematian.
_
Benarkah sebelum seseorang meninggal akan mengalami tanda-tanda tertentu? atau tanda tanda kematian,.?
_
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa kematian (Mati) merupakan salah satu Rahasia Allah SWT.
Berikut adalah tanda-tanda kematian seseorang (100 hari menjelang kematian) seperti yang dilansir 4umer.
_
1. Tanda-tanda Kematian H -100
_
Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hambanya dan hanya akan di sadari oleh mereka yang dikehendakinya.
_ Walau bagaimanapun semua orang islam akan mendapat tanda ini hanya saja mereka menyadari atau tidak.
_
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar…… Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik dihati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.
_
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat.
_
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
_
2. Tanda-tanda Kematian H -40
_
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu ashar, bagian pusar kita akan berdenyut-denyut.
_Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya keatas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa.
_
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan- akan bingung seketika.
_
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
_
3. Tanda-tanda Kematian H -7
_
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan.
_
4. Tanda-tanda Kematian H -3
_
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
_
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi.
_
Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan Berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
_
5. Tanda-tanda Kematian H -1
_
Akan berlaku sesudah ashar dimana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun
dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya.
_
6. Tanda-tanda Kematian (Tanda Akhir)
_
Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibahagian pusat dan rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian Halkum.
_
Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.
_
Dari sekian banyak tanda-tanda kematian seperti yang dijelaskan di atas, semoga membuat kita semua akan selalu ingat mati. Karena sesungguhnya mengingat mati itu adalah Bijak.
_
Dinukil dari :
_
http://hudaya-organization.blogspot.com/2011/10/tanda-tanda-kematian-pada-diri-kita.html
_
Selasa, 28 Mei 2013
Lima Belas Sifat Buruk Manusia (disebut_dalam_Al-Qur'an)
`
1. LEMAH
_
وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا
_
“dan manusia dijadikan bersifat lemah” [QS.Annisa:28]
_
2. MUDAH TERPERDAYA
_
يَ ا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
_
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” [QS.Al-Infithar:6]
_
3. LALAI
_
لْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
_
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [QS.At-takaatsur:1]
_
4. PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR
_
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
_
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” [QS.Al-Baqarah:155]
_
5. BERSEDIH HATI
_
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِوَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
_
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” [QS.Al Baqarah:62]
_
6. TERGESA-GESA
_
وَكَانَ الْإِنسَانُ عَجُولًا
_
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” [QS.Al-Isra’:11]
_
7. SUKA MEMBANTAH
_
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
_
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” [QS.An-Nahl:4]
_
8. SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
_
كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_
“Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” [QS.Yunus:12]
كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ
_
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” [QS.Al-Alaq:6]
_
9. PELUPA
_
وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِن قَبْلُ
_
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo'a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu.” [QS.Az-Zumar:8]
_
10. SUKA BERKELUH-KESAH
_
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
_
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” [QS.Al-Ma’arij:20]
_
حَتَّىٰ إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” [QS.Al-Fushshilat:20]
_
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
_
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” [QS.Al-Isra’:83]
_
11. KIKIR
_
قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَالْإِنفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنسَانُ قَتُورًا
_
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [QS.Al-Isra’:100]
_
12. SUKA MENGKUFURI NIKMAT
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ
_
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).” [QS.Az-Zukhruf:15]
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
_
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya” [QS.Al-’Aadiyaat:6]
_
13. DZALIM dan BODOH
_
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
_
“Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” [QS.Al-Ahzab:72]
_
14. SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
_
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌبِمَا يَفْعَلُونَ
_
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [QS.Yunus:36]
_
15. SUKA BERANGAN-ANGAN
_
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ
_
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” [QS.Al-Hadid:14]
_
1. LEMAH
_
وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا
_
“dan manusia dijadikan bersifat lemah” [QS.Annisa:28]
_
2. MUDAH TERPERDAYA
_
يَ ا أَيُّهَا الْإِنسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ
_
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” [QS.Al-Infithar:6]
_
3. LALAI
_
لْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
_
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [QS.At-takaatsur:1]
_
4. PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR
_
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
_
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” [QS.Al-Baqarah:155]
_
5. BERSEDIH HATI
_
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِوَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
_
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” [QS.Al Baqarah:62]
_
6. TERGESA-GESA
_
وَكَانَ الْإِنسَانُ عَجُولًا
_
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” [QS.Al-Isra’:11]
_
7. SUKA MEMBANTAH
_
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
_
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” [QS.An-Nahl:4]
_
8. SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
_
كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_
“Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” [QS.Yunus:12]
كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ
_
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” [QS.Al-Alaq:6]
_
9. PELUPA
_
وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِن قَبْلُ
_
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo'a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu.” [QS.Az-Zumar:8]
_
10. SUKA BERKELUH-KESAH
_
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
_
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” [QS.Al-Ma’arij:20]
_
حَتَّىٰ إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” [QS.Al-Fushshilat:20]
_
وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الْإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَىٰ بِجَانِبِهِ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا
_
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” [QS.Al-Isra’:83]
_
11. KIKIR
_
قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَالْإِنفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنسَانُ قَتُورًا
_
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” [QS.Al-Isra’:100]
_
12. SUKA MENGKUFURI NIKMAT
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ
_
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).” [QS.Az-Zukhruf:15]
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
_
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya” [QS.Al-’Aadiyaat:6]
_
13. DZALIM dan BODOH
_
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
_
“Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” [QS.Al-Ahzab:72]
_
14. SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
_
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌبِمَا يَفْعَلُونَ
_
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” [QS.Yunus:36]
_
15. SUKA BERANGAN-ANGAN
_
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ
_
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” [QS.Al-Hadid:14]
_
Senin, 27 Mei 2013
Laraku jadi Karma untukmu
`
Allahu Akbar !!
_
kuhunjamkan kedua tungkai di tengah pekatnya getar yang makin menggeluti aliran darahku
_
buta yang selama ini berkelebatan telah terbuka dengan sendirinya,.. menjawab semua tanda yang berkoar memenati gumpalan ovalku
_
ya.!!
Lepaskanlah olehmu energi itu,,
_
sertakan juga semua serapah yang pernah kau umpatkan
_
lakukanlah, lakukan.,
_
dan nantikan saja olehmu saat energi itu kembali padamu
_
Enjoy your sin compensation..!!
_
tunggulah saat karma lara itu datang menemani hari-harimu, sampai kau menghembusankan nafas terakhirmu
_
Allahu Akbar !!
_
kuhunjamkan kedua tungkai di tengah pekatnya getar yang makin menggeluti aliran darahku
_
buta yang selama ini berkelebatan telah terbuka dengan sendirinya,.. menjawab semua tanda yang berkoar memenati gumpalan ovalku
_
ya.!!
Lepaskanlah olehmu energi itu,,
_
sertakan juga semua serapah yang pernah kau umpatkan
_
lakukanlah, lakukan.,
_
dan nantikan saja olehmu saat energi itu kembali padamu
_
Enjoy your sin compensation..!!
_
tunggulah saat karma lara itu datang menemani hari-harimu, sampai kau menghembusankan nafas terakhirmu
_
Sabtu, 25 Mei 2013
Demi Masa
`
(وَالْعَصْرِ)
_
Pasir waktu seakan berjalan lebih cepat, rutinitas kehidupan dunia seakan menjadi momok yang menyita seluruh energi dan pikiran. Oleh karena itu, perlu kiranya kita merenungi dan mengkaji ulang tafsir QS.Al'Ashr.
_
Surat yang tergolong surat pendek dan hanya mempunyai 3 ayat tersebut mengandung makna-makna yang luar biasa sebagai pengingat manusia akan betapa penting dan berharganya waktu.
_
وَالْعَصْرِ
_
Demi Masa
_
Di dalam ayat tersebut Allah bersumpah demi masa. Al-ashr adalah waktu ashar; waktu sore hari ketika menjelang matahari terbenam. Waktu sibuk-sibuknya manusia dengan pekerjaannya. Waktu di mana manusia banyak dilalaikan dari mengerjakan shalat Ashar karena tanggung dengan pekerjaannya.
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
_
Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.
_
Setelah Allah bersumpah pada ayat pertama "Demi waktu Ashar", Allah kemudian mengingatkan manusia dengan tegas, "SESUNGGUHNYA manusia BENAR-BENAR dalam kerugian".
_
Dua kali penegasan, yang pertama dengan kata inna (sesungguhnya) dan yang kedua dengan huruf lam ta'kid lafii (benar-benar dalam).
_
Dengan kedua ayat tersebut Allah hendak memperingatkan pada manusia untuk senantiasa hati-hati dan awas dengan kehidupan dunia. Kehidupan dunia yang digambarkan dengan kondisi ketika waktu Ashar dimana manusia tenggelam dalam lautan kehidupan dunianya.
_
Manusia terlena dengan kenikmatan2 yang sekarang ia rasakan di dunia dan terlena mengejar kenikmatan2 yang lebih besar dari itu. Yang karena keterlenaan itu, manusia malah semakin tenggelam ke dasar lautan kehidupan dunianya.
_
Di ayat tersebut Allah menggambarkan keadaan manusia yang semacam itu dengan keadaan yang merugi.
_
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
_
Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati dengan kebenaran, dan saling menasihati dengan kesabaran.
_
Setelah di ayat sebelumnya Allah memperingatkan manusia akan bahayanya kehidupan dunia yang sangat melenakan bagaikan tenggelam di dalam lautan dunia yang sangat dalam, di ayat ketiga ini Allah SWT memberikan petunjuk bagi manusia agar selamat darinya (tidak menjadi orang yang merugi).
_
Ketika seseorang sedang tenggelam dan tertidur tak sadarkan diri, apa yang harus dilakukannya agar selamat? Jawabannya adalah orang tersebut harus segera Bangun.
_
Ya, segera bangun dan menyadari keadaannya bahwa dirinya sedang tenggelam menuju dasar lautan dunia yang sangat dalam. Jangan biarkan kenikmatan dunia mengalahkannya sehingga dirinya kembali tidur terlelap.
_
Memang menyedihkan ketika sudah terbangun dan mengetahui keadaannya yang sedang tenggelam. Pasti ada saja godaan untuk kembali tidur mengabaikan keadaannya yang hakiki bahwa dia sedang tenggelam, sedang dalam bahaya. Tadinya yang sedang tidur dan bermimpi indah tinggal di rumah mewah, memiliki mobil mewah, dan dikelilingi dengan germerlap dunia, tiba-tiba terbangun dan menyadari bahwa semuanya adalah fana.
Semuanya tidak akan berguna bagi dirinya di akhirat kelak.
_
Jangan sampai tidur kembali. Terimalah keadaan yang sebenarnya bahwa dirinya sedang tenggelam.
_
Jika sudah terbangun, lantas apa yang selanjutnya dilakukan?
_
Orang tersebut harus berusaha melawan arus dan berenang ke permukaan untuk menyelamatkan hidupnya.
_
Jika tidak mau terbawa arus kehidupan dunia, manusia harus BERIMAN dan BERBUAT KEBAIKAN.
Orang tersebut harus mengimani bahwa dirinya diciptakan oleh Allah dan nanti di akhirat akan kembali kepada Allah. Ia harus menyadari bahwa tugasnya di dunia ini tidak lain adalah menyembah Allah dengan menta'ati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
_
Ia harus mengimani bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
_
Dan ia harus mengimani juga semua yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
_
Lalu apalagi yang bisa dilakukan untuk keluar dari pusaran dunia yang menenggelamkannya?
_
Selain beriman, orang tersebut juga harus berlomba-lomba berbuat kebaikan., memperbanyak amal shaleh,. Saling menasehati dalam kebenaran, dan menasehati dalam kesabaran.
_
Demikianlah apa yang bisa diambil dari firman Allah pada surat Al Ashr. Semoga bisa menjadi pengingat yang baik bagi kita semua.
_
(وَالْعَصْرِ)
_
Pasir waktu seakan berjalan lebih cepat, rutinitas kehidupan dunia seakan menjadi momok yang menyita seluruh energi dan pikiran. Oleh karena itu, perlu kiranya kita merenungi dan mengkaji ulang tafsir QS.Al'Ashr.
_
Surat yang tergolong surat pendek dan hanya mempunyai 3 ayat tersebut mengandung makna-makna yang luar biasa sebagai pengingat manusia akan betapa penting dan berharganya waktu.
_
وَالْعَصْرِ
_
Demi Masa
_
Di dalam ayat tersebut Allah bersumpah demi masa. Al-ashr adalah waktu ashar; waktu sore hari ketika menjelang matahari terbenam. Waktu sibuk-sibuknya manusia dengan pekerjaannya. Waktu di mana manusia banyak dilalaikan dari mengerjakan shalat Ashar karena tanggung dengan pekerjaannya.
_
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
_
Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.
_
Setelah Allah bersumpah pada ayat pertama "Demi waktu Ashar", Allah kemudian mengingatkan manusia dengan tegas, "SESUNGGUHNYA manusia BENAR-BENAR dalam kerugian".
_
Dua kali penegasan, yang pertama dengan kata inna (sesungguhnya) dan yang kedua dengan huruf lam ta'kid lafii (benar-benar dalam).
_
Dengan kedua ayat tersebut Allah hendak memperingatkan pada manusia untuk senantiasa hati-hati dan awas dengan kehidupan dunia. Kehidupan dunia yang digambarkan dengan kondisi ketika waktu Ashar dimana manusia tenggelam dalam lautan kehidupan dunianya.
_
Manusia terlena dengan kenikmatan2 yang sekarang ia rasakan di dunia dan terlena mengejar kenikmatan2 yang lebih besar dari itu. Yang karena keterlenaan itu, manusia malah semakin tenggelam ke dasar lautan kehidupan dunianya.
_
Di ayat tersebut Allah menggambarkan keadaan manusia yang semacam itu dengan keadaan yang merugi.
_
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
_
Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati dengan kebenaran, dan saling menasihati dengan kesabaran.
_
Setelah di ayat sebelumnya Allah memperingatkan manusia akan bahayanya kehidupan dunia yang sangat melenakan bagaikan tenggelam di dalam lautan dunia yang sangat dalam, di ayat ketiga ini Allah SWT memberikan petunjuk bagi manusia agar selamat darinya (tidak menjadi orang yang merugi).
_
Ketika seseorang sedang tenggelam dan tertidur tak sadarkan diri, apa yang harus dilakukannya agar selamat? Jawabannya adalah orang tersebut harus segera Bangun.
_
Ya, segera bangun dan menyadari keadaannya bahwa dirinya sedang tenggelam menuju dasar lautan dunia yang sangat dalam. Jangan biarkan kenikmatan dunia mengalahkannya sehingga dirinya kembali tidur terlelap.
_
Memang menyedihkan ketika sudah terbangun dan mengetahui keadaannya yang sedang tenggelam. Pasti ada saja godaan untuk kembali tidur mengabaikan keadaannya yang hakiki bahwa dia sedang tenggelam, sedang dalam bahaya. Tadinya yang sedang tidur dan bermimpi indah tinggal di rumah mewah, memiliki mobil mewah, dan dikelilingi dengan germerlap dunia, tiba-tiba terbangun dan menyadari bahwa semuanya adalah fana.
Semuanya tidak akan berguna bagi dirinya di akhirat kelak.
_
Jangan sampai tidur kembali. Terimalah keadaan yang sebenarnya bahwa dirinya sedang tenggelam.
_
Jika sudah terbangun, lantas apa yang selanjutnya dilakukan?
_
Orang tersebut harus berusaha melawan arus dan berenang ke permukaan untuk menyelamatkan hidupnya.
_
Jika tidak mau terbawa arus kehidupan dunia, manusia harus BERIMAN dan BERBUAT KEBAIKAN.
Orang tersebut harus mengimani bahwa dirinya diciptakan oleh Allah dan nanti di akhirat akan kembali kepada Allah. Ia harus menyadari bahwa tugasnya di dunia ini tidak lain adalah menyembah Allah dengan menta'ati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
_
Ia harus mengimani bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
_
Dan ia harus mengimani juga semua yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
_
Lalu apalagi yang bisa dilakukan untuk keluar dari pusaran dunia yang menenggelamkannya?
_
Selain beriman, orang tersebut juga harus berlomba-lomba berbuat kebaikan., memperbanyak amal shaleh,. Saling menasehati dalam kebenaran, dan menasehati dalam kesabaran.
_
Demikianlah apa yang bisa diambil dari firman Allah pada surat Al Ashr. Semoga bisa menjadi pengingat yang baik bagi kita semua.
_
Kamis, 23 Mei 2013
INS
ヽ`、ヽ`、ヽ`ヽ`、ヽヽ aku`、masihヽ`ヽ`、ヽヽ`ヽ`、b、eヽrヽl`aヽr`i、ヽ`ヽ`、ヽヽ`ヽヽ`、ヽdiヽderasnya`hujan、ヽヽ`ヽ`、ヽ`ヽ`、ヽヽ`ヽ`、ヽ`ヽ`、
Siapa sajakah mahram wanita muslimah?
`
“Tidak boleh seorang wanita bepergian kecuali bersamanya mahram”. [HR.Bukhari]
_
Diantara kita ada yang belum mengetahui siapa sebenarnya "mahram" bagi setiap wanita muslimah.
_
Mahram wanita adalah suaminya, dan setiap laki-laki yang haram menikahinya, baik disebabkan karena pertalian darah atau pertalian persusuan atau pertalian perkawinan.
_
Mahram bagi wanita dari pertalian darah ada tujuh:
_
1. Pokok-pokok pertalian darah; bapak dan kakek-kakeknya wanita dan terus ke atas, baik (kakek-kakek itu) dari pihak bapak atau pihak ibu wanita tersebut.
_
2. Cabang-cabang pertalian darah, mereka adalah anak-anak lelakinya wanita dan cucu lelaki dari anak laki-lakinya wanita serta cucu lelaki dari anak perempuannya wanita dan terus ke bawah.
_
3. Saudara-saudara lelakinya wanita, baik itu saudara sekandung atau sebapak atau seibu.
_
4. A'mam (Paman-paman)nya wanita tersebut, baik itu paman-paman yang merupakan saudara-saudara lelaki kandung bapaknya wanita atau saudara-saudara lelaki sebapak dengan bapaknya wanita atau saudara-saudara lelaki seibu dengan bapaknya wanita tersebut dan baik mereka itu adalah paman-pamannya wanita tersebut atau pamannya bapak atau ibu wanita tersebut, karena paman seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya dan terus ke bawah.
_
5. Akhwal (Paman-paman)nya wanita tersebut, baik itu paman-paman yang merupakan saudara-saudara lelaki kandung ibunya wanita atau saudara-saudara lelaki sebapak dengan ibunya wanita atau saudara-saudara lelaki seibu dengan ibunya wanita dan baik mereka itu adalah akhwalnya wanita tersebut atau akhwalnya bapak atau ibu wanita tersebut, karena khal seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya lalu terus ke bawah.
_
6. Anak-anak lelaki dari saudara-saudara lelakinya wanita (keponakan) dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak lelaki dari saudara lelakinya) wanita tersebut dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak perempuan dari saudara lelakinya) wanita tersebut sampaiterus ke bawah, baik mereka itu sekandung atau sebapak atau seibu.
_
7. Anak-anak lelaki dari saudara-saudara perempuannya wanita (keponakan) dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak lelaki dari saudara perempuannya) wanita tersebut dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak perempuan dari saudara perempuannya) wanita tersebut sampai terus ke bawah, baik mereka itu sekandung, sebapak atau seibu.
_
Dan mahram-mahram sepersusuan seperti mahram-mahran dari pertalian darah, berdasarkan sabda RasulullahSAW kepada Aisyah.r.a. ketika beliau berhijab di depan pamannya sepesusuan yang bernama Aflah:
_
«لاَ تَحْتَجِبِى مِنْهُ فَإِنَّهُ يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنَالنَّسَبِ»
_
Artinya: "Janganlah kamu berhijab darinya, karena sesungguhnya seseorang menjadi mahram dari sepersusuan sebagaimana mahram dari pertalian darah". Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
_
Dan Mahram dari pertalian perkawinan ada empat:
_
1. Anak-anak lelaki dari suaminya wanita (anak tiri) dan anak-anak lelaki dari anak-anak lelaki suaminya wanita(cucu tiri) dan anak-anak lelaki dari anak-anak perempuannya suami wanita tersebut (cucu tiri).
_
2. Bapak suaminya wanita (mertua) dan kakek-kakek suaminya baik dari pihak bapak atau pihak ibu dan terus ke atas.
_
3. Suami anak perempuannya wanita (menantu) dan suami cucu (anak perempuan dari anak lelaki)nya wanita tersebut dan suami cucu (anak perempuan dari anak perempuan)nya wanita tersebut dan terus ke bawah.
_
Tiga jenis ini tetap kemahramannya hanya dengan akad yang sah terhadap istri meskipun ia (suami) menceraikannya sebelum menggaulinya.
_
4. Suami dari ibunya wanita (bapak tiri) dan suami neneknya dan terus ke atas, baik neneknya dari pihak bapak atau pihak ibu, akan tetapi tidak tetap kemahraman bagi mereka kecuali setelah menggauli, yaitu bersetubuh dengannya dengan nikah yang sah, jikalau seseorang menikahi seorang wanita kemudian ia ceraikan sebelum melakukan jima' maka ia tidak boleh menjadi mahram untuk anak-anak perempuan wanita tersebut.
_
Jika lelaki itu mahram bagi wanita itu, maka di sini beberapa ketentuan hukumnya Berarti wanita itu tidak boleh dinikahi mahramnya:
_
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An-Nisa’:23]
_
“Tidak boleh seorang wanita bepergian kecuali bersamanya mahram”. [HR.Bukhari]
_
Diantara kita ada yang belum mengetahui siapa sebenarnya "mahram" bagi setiap wanita muslimah.
_
Mahram wanita adalah suaminya, dan setiap laki-laki yang haram menikahinya, baik disebabkan karena pertalian darah atau pertalian persusuan atau pertalian perkawinan.
_
Mahram bagi wanita dari pertalian darah ada tujuh:
_
1. Pokok-pokok pertalian darah; bapak dan kakek-kakeknya wanita dan terus ke atas, baik (kakek-kakek itu) dari pihak bapak atau pihak ibu wanita tersebut.
_
2. Cabang-cabang pertalian darah, mereka adalah anak-anak lelakinya wanita dan cucu lelaki dari anak laki-lakinya wanita serta cucu lelaki dari anak perempuannya wanita dan terus ke bawah.
_
3. Saudara-saudara lelakinya wanita, baik itu saudara sekandung atau sebapak atau seibu.
_
4. A'mam (Paman-paman)nya wanita tersebut, baik itu paman-paman yang merupakan saudara-saudara lelaki kandung bapaknya wanita atau saudara-saudara lelaki sebapak dengan bapaknya wanita atau saudara-saudara lelaki seibu dengan bapaknya wanita tersebut dan baik mereka itu adalah paman-pamannya wanita tersebut atau pamannya bapak atau ibu wanita tersebut, karena paman seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya dan terus ke bawah.
_
5. Akhwal (Paman-paman)nya wanita tersebut, baik itu paman-paman yang merupakan saudara-saudara lelaki kandung ibunya wanita atau saudara-saudara lelaki sebapak dengan ibunya wanita atau saudara-saudara lelaki seibu dengan ibunya wanita dan baik mereka itu adalah akhwalnya wanita tersebut atau akhwalnya bapak atau ibu wanita tersebut, karena khal seorang manusia adalah paman baginya dan keturunannya lalu terus ke bawah.
_
6. Anak-anak lelaki dari saudara-saudara lelakinya wanita (keponakan) dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak lelaki dari saudara lelakinya) wanita tersebut dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak perempuan dari saudara lelakinya) wanita tersebut sampaiterus ke bawah, baik mereka itu sekandung atau sebapak atau seibu.
_
7. Anak-anak lelaki dari saudara-saudara perempuannya wanita (keponakan) dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak lelaki dari saudara perempuannya) wanita tersebut dan anak-anak lelaki dari keponakan (anak perempuan dari saudara perempuannya) wanita tersebut sampai terus ke bawah, baik mereka itu sekandung, sebapak atau seibu.
_
Dan mahram-mahram sepersusuan seperti mahram-mahran dari pertalian darah, berdasarkan sabda RasulullahSAW kepada Aisyah.r.a. ketika beliau berhijab di depan pamannya sepesusuan yang bernama Aflah:
_
«لاَ تَحْتَجِبِى مِنْهُ فَإِنَّهُ يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنَالنَّسَبِ»
_
Artinya: "Janganlah kamu berhijab darinya, karena sesungguhnya seseorang menjadi mahram dari sepersusuan sebagaimana mahram dari pertalian darah". Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
_
Dan Mahram dari pertalian perkawinan ada empat:
_
1. Anak-anak lelaki dari suaminya wanita (anak tiri) dan anak-anak lelaki dari anak-anak lelaki suaminya wanita(cucu tiri) dan anak-anak lelaki dari anak-anak perempuannya suami wanita tersebut (cucu tiri).
_
2. Bapak suaminya wanita (mertua) dan kakek-kakek suaminya baik dari pihak bapak atau pihak ibu dan terus ke atas.
_
3. Suami anak perempuannya wanita (menantu) dan suami cucu (anak perempuan dari anak lelaki)nya wanita tersebut dan suami cucu (anak perempuan dari anak perempuan)nya wanita tersebut dan terus ke bawah.
_
Tiga jenis ini tetap kemahramannya hanya dengan akad yang sah terhadap istri meskipun ia (suami) menceraikannya sebelum menggaulinya.
_
4. Suami dari ibunya wanita (bapak tiri) dan suami neneknya dan terus ke atas, baik neneknya dari pihak bapak atau pihak ibu, akan tetapi tidak tetap kemahraman bagi mereka kecuali setelah menggauli, yaitu bersetubuh dengannya dengan nikah yang sah, jikalau seseorang menikahi seorang wanita kemudian ia ceraikan sebelum melakukan jima' maka ia tidak boleh menjadi mahram untuk anak-anak perempuan wanita tersebut.
_
Jika lelaki itu mahram bagi wanita itu, maka di sini beberapa ketentuan hukumnya Berarti wanita itu tidak boleh dinikahi mahramnya:
_
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An-Nisa’:23]
_
Tentang Mengucapkan 'Jumu’ah_Mubarak'
http://www.writelonger.com/show/Smcn4
_
` Mengenai ucapan 'Jumuah_Mubarak ' | TIDAK DISYARIATKAN dalam Islam, tidak ada yang pernah mengajarkannya. _ Rasulullah sallallahu alayhi wa sallam tidak mengucapkannya, tidak juga keluarga, maupun sahabat-sahabatnya. _ [@AkhlaquLMuslim]
_
` Mengenai ucapan 'Jumuah_Mubarak ' | TIDAK DISYARIATKAN dalam Islam, tidak ada yang pernah mengajarkannya. _ Rasulullah sallallahu alayhi wa sallam tidak mengucapkannya, tidak juga keluarga, maupun sahabat-sahabatnya. _ [@AkhlaquLMuslim]
Keutamaan Surah Al'Kahfi #2
http://www.writelonger.com/show/ITAn4
_
#Al_Kahfi ►►##²►
_
عن أبي سعيد الخدري قالمن قرأ سورةالكهف ليلة الجمعة أضاء له من النورفيما بينه وبين البيت العتيق
(سنن الدارمي)
_
Abu Sa’eed al-Khudri, who said: “Whoever reads Soorat al-Kahf on the night of Jumu’ah, will have a light that will stretch between him and the Ancient House (the Ka’bah).”
_
(Sunan Al Daarami, Hadith: 3407, Darul Kitaabil Arabi)
_
#Al_Kahfi ►►##²►
_
عن أبي سعيد الخدري قالمن قرأ سورةالكهف ليلة الجمعة أضاء له من النورفيما بينه وبين البيت العتيق
(سنن الدارمي)
_
Abu Sa’eed al-Khudri, who said: “Whoever reads Soorat al-Kahf on the night of Jumu’ah, will have a light that will stretch between him and the Ancient House (the Ka’bah).”
_
(Sunan Al Daarami, Hadith: 3407, Darul Kitaabil Arabi)
Keutamaan Surah Al'Kahfi #1
http://www.writelonger.com/show/mKAn4
_
#Al_Kahfi ►¹►
_
عن أبي سعيد الخدري أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ سورة الكهففي يوم الجمعة أضاء له من النور ما بينالجمعتين
(سنن البيهقي الكبرى)
_
“Whoever reads Surah al-Kahf on the day of Jumu’ah, will have a light that will shine from him from one Friday to the next.”
_
(Sunan Al Kubra lil Bayhaqi- Vol: 3- Pg: 353 – Dar ul kutub al Ilmiyyah)
_
#Al_Kahfi ►¹►
_
عن أبي سعيد الخدري أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من قرأ سورة الكهففي يوم الجمعة أضاء له من النور ما بينالجمعتين
(سنن البيهقي الكبرى)
_
“Whoever reads Surah al-Kahf on the day of Jumu’ah, will have a light that will shine from him from one Friday to the next.”
_
(Sunan Al Kubra lil Bayhaqi- Vol: 3- Pg: 353 – Dar ul kutub al Ilmiyyah)
Jumu'ah Reminders
http://www.writelonger.com/show/jmBn4
_
Jumu'ah reminders
_
1. Purify yourself (ghusl). [Bukhari, Muslim: 857, Tirmidhi]
_
2. Go for Jumu’ah salaah. [Al-Quraan, al-Jumu’ah: 62:9]
_
3. Send lots of supplications upon Prophet Muhammad sallAllahu ‘alayhi wa sallam. [Abu Dawood: 1047]
_
4. Read Surah al-Kahf. [Saheeh al-Targheeb: 836]
_
5. Make a lot of du’aa because there is a time every Friday when Allah subhanahu wa ta’ala will grant it inshaAllah. [Bukhari: 893,Muslim: 852]
_
related post :
.
—■ IMPORTANCE READ SURAH AL-KAHF (KEUTAMAAN MEMBACA SURAH AL-KAHFI) :
http://milliandra7.blogspot.in/2013/11/keutamaan-surah-al-kahfi-part3.html
.
.
_
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Amalan di hari Jum’at :
► Potong kuku & rambut (bulu)
► Mandi sebelum Shalat Jum’at
► Shalat Jum’at
► Memperbanyak do'a (di antara dua Khutbah Jum'at s.d selesai Shalat Jum'at & do'a sesudah 'Ashar s.d matahari terbenam)
► Membaca Surah Al-Kahfi
► Memperbanyak Shalawat buat Rasulullah.SAW
► Memperbanyak Istighfar
► Memperbanyak amalan baik
_
_
Jumu'ah reminders
_
1. Purify yourself (ghusl). [Bukhari, Muslim: 857, Tirmidhi]
_
2. Go for Jumu’ah salaah. [Al-Quraan, al-Jumu’ah: 62:9]
_
3. Send lots of supplications upon Prophet Muhammad sallAllahu ‘alayhi wa sallam. [Abu Dawood: 1047]
_
4. Read Surah al-Kahf. [Saheeh al-Targheeb: 836]
_
5. Make a lot of du’aa because there is a time every Friday when Allah subhanahu wa ta’ala will grant it inshaAllah. [Bukhari: 893,Muslim: 852]
_
related post :
.
—■ IMPORTANCE READ SURAH AL-KAHF (KEUTAMAAN MEMBACA SURAH AL-KAHFI) :
http://milliandra7.blogspot.in/2013/11/keutamaan-surah-al-kahfi-part3.html
.
.
_
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Amalan di hari Jum’at :
► Potong kuku & rambut (bulu)
► Mandi sebelum Shalat Jum’at
► Shalat Jum’at
► Memperbanyak do'a (di antara dua Khutbah Jum'at s.d selesai Shalat Jum'at & do'a sesudah 'Ashar s.d matahari terbenam)
► Membaca Surah Al-Kahfi
► Memperbanyak Shalawat buat Rasulullah.SAW
► Memperbanyak Istighfar
► Memperbanyak amalan baik
_
Langganan:
Postingan (Atom)