Kamis, 27 Juni 2013

Mari Santuni Anak Yatim

http://milliandra.mywapblog.com/santuni-anak-yatim-2.xhtml
_
`
► “Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak dan kaum kerabat serta anak-anak yatim dan orang-orang miskin.”
[QS.2/Al'Baqarah:83]
_
► “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
[QS.93/Adh-Dhuha:9]
_
► “Senangkah hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terkabulkan?
...Santunilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah makanan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan keinginanmu tercapai.”
[HR.Thabrani]
_
► “Barangsiapa yang mengasuh tiga anak yatim, dia bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad fisabilillah.
...Dan, kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini (beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengah).”
[HR.IbnuMajah]
_

■ Pencetus syi’ah (syi'ah itu bukan Islam)


.
Pencetus paham syiah adalah seorang yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin saba’ al-himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
.
Abdullah bin Saba’ mengenalkan ajarannya secara terang-terangan, ia kemudian menggalang massa, mengumumkan bahwa kepemimpinan (imamah) sesudah Nabi Muhammad seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib karena petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (menurut persangkaan mereka).
.
Menurut Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa, 4/435, Abdullah bin Shaba menampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan Ali, dengan suatu slogan bahwa Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa).
.
Keyakinan itu berkembang terus-menerus dari waktu ke waktu, sampai kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib.
.
Ali yang mengetahui sikap berlebihan tersebut kemudian memerangi bahkan membakar mereka yang tidak mau bertaubat, sebagian dari mereka melarikan diri.
.
Abdullah bin Saba’, sang pendiri agama Syi’ah ini, adalah seorang agen Yahudi yang penuh makar lagi buruk.
.
Ia disusupkan di tengah-tengah umat Islam oleh orang-orang Yahudi untuk merusak tatanan agama dan masyarakat muslim.
.
Awal kemunculannya adalah akhir masa kepemimpinan Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan. Kemudian berlanjut di masa kepemimpinan Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib.
.
Dengan kedok keislaman, semangat amar ma’ruf nahi mungkar, dan bertopengkan tanassuk (giat beribadah), ia kemas berbagai misi jahatnya.
.
Tak hanya aqidah sesat (bahkan kufur) yang ia tebarkan di tengah-tengah umat, gerakan provokasi massa pun dilakukannya untuk menggulingkan Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan.
.
Akibatnya, sang Khalifah terbunuh dalam keadaan terzalimi. Akibatnya pula, silang pendapat diantara para sahabat pun terjadi.
.
(Lihat Minhajus Sunnah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, 8/479, Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah Ibnu Abil ‘Izz hlm. 490, dan Kitab At-Tauhid karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hlm. 123)
.
.
Dinukil dari :
http://muslim.or.id/manhaj/sejarah-kemunculan-syi.html
.
related post:
http://milliandra7.blogspot.in/2013/06/disappointed.html
.
Link terkait :
■http://rumaysho.com/tag/syiah
.

■ syi'ah (syiah) itu Bukan Islam !!



.
Secara fisik, sulit dibedakan antara penganut Islam dengan Syi’ah. Akan tetapi jika diteliti lebih dalam terutama dari sisi akidah, perbedaan di antara keduanya ibarat minyak dan air. Sehingga tidak mungkin disatukan.
.
Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela dan pengikut seseorang, selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul diatas suatu perkara.
(Tahdzibul Lughah, 3/61 karya Azhari danTaajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi)
.
Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin, begitu pula sepeninggal beliau (Al-Fishal Fil Milali Wal Ahwa Wan Nihalkarya Ibnu Hazm)
.
Syiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Utsman bin ‘Affan.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, masa-masa awal kekhalifahan Utsman yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya, Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan.
.
Kemudian pada akhir kekhalifahan Utsman terjadilah berbagai peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahan, muncullah kelompok pembuat fitnah dan kezhaliman, mereka membunuh Utsman, sehingga setelah itu umat islam pun berpecah-belah.
.
Pada masa kekhalifahan Ali juga muncul golongan syiah akan tetapi mereka menyembunyikan pemahaman mereka, mereka tidak menampakkannya kepada Ali dan para pengikutnya.
.
Saat itu mereka terbagi menjadi tiga golongan.
.
.
▬ 1. Golongan yang menganggap Ali sebagai Tuhan.
.
Ketika mengetahui sekte ini Ali membakar mereka dan membuat parit-parit di depan pintu masjid Bani Kandah untuk membakar mereka.
.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya, dari Ibnu Abbas ia mengatakan, “Suatu ketika Ali memerangi dan membakar orang-orang zindiq (Syiah yang menuhankan Ali). Andaikan aku yang melakukannya aku tidak akan membakar mereka karena Nabi pernah melarang penyiksaan sebagaimana siksaan Allah (dibakar), akan tetapi aku pasti akan memenggal batang leher mereka, karena Nabi bersabda :
.
من بدل دينه فاقتلوه
.
“Barangsiapa yang mengganti agamanya (murtad) maka bunuhlah ia“
.
.
▬ 2. GolonganSabbah (pencela).
.
Ali mendengar tentang Abu Sauda (Abdullah bin Saba’) bahwa ia pernah mencela Abu Bakar dan Umar, maka Ali mencarinya.
Ada yang mengatakan bahwa Ali mencarinya untuk membunuhnya, akan tetapi ia melarikan diri.
.
.
▬ 3. Golongan Mufadhdhilah, yaitu mereka yang mengutamakan Ali atas Abu Bakar dan Umar.
.

Padahal telah diriwayatkan secara mutawatir dari Nabi Muhammad bahwa beliau bersabda,
.
خير هذه الأمة بعد نبيها أبو بكر ثم عمر
.
“Sebaik-baik umat ini setelah nabinya adalah Abu Bakar dan Umar”.
.
Riwayat semacam ini dibawakan oleh imam Bukhari dalam kitab shahihnya, dari Muhammad bin Hanafiyyah bahwa ia bertanya kepada ayahnya, siapakah manusa terbaik setelah Rasulullah, ia menjawab Abu Bakar, kemudian siapa? dijawabnya, Umar.
.
.
Dalam sejarah syiah mereka terpecah menjadi lima sekte yang utama yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah (rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat dan Ismailliyah.
.
Dari kelima sekte tersebut lahir sekian banyak cabang-cabang sekte lainnya.
.
Dari lima sekte tersebut yang paling penting untuk diangkat adalah sekte imamiyyah atau rafidhah yang sejak dahulu hingga saat ini senantiasa berjuang keras untuk menghancurkan islam dan kaum muslimin, dengan berbagai cara kelompok ini terus berusaha menyebarkan berbagai macam kesesatannya, terlebih setelah berdirinya negara syiah, Iran yang menggulingkan rezim Syah Reza Pahlevi.
.
Rafidhah menurut bahasa arab bermakna meninggalkan, sedangkah dalam terminologi syariat bermakna mereka yang menolak kepemimpinan abu bakar dan umar, berlepas diri dari keduanya, mencela lagi menghina para sahabat nabi.
.
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata, “Aku telah bertanya kepada ayahku, siapa Rafidhah itu?” Maka beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang mencela Abu Bakr dan Umar.”
(ash-Sharimul Maslul ‘Ala Syatimir Rasulhlm. 567, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)
.
Sebutan “Rafidhah” ini erat kaitannya dengan Zaid bin ‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abu Thalib dan para pengikutnya ketika memberontak kepada Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan di tahun 121 H. (Badzlul Majhud, 1/86)
.
Syaikh Abul Hasan al-Asy’ari berkata, “Tatkala Zaid bin ‘Ali muncul di Kufah, di tengah-tengah para pengikut yang membai’atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap Abu Bakr dan ‘Umar.
Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka beliau pun mengatakan kepada mereka :
.
رَفَضْتُمُوْنِي؟
.
“Kalian tinggalkan aku?”
.
Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan Rafidhah dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka “Rafadhtumuunii.” (Maqalatul Islamiyyin, 1/137).
.
Demikian pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalamMajmu’ Fatawa(13/36).
.
.
Dinukil dari :
http://muslim.or.id/manhaj/sejarah-kemunculan-syi.html
.
Related post :
■ http://milliandra7.blogspot.in/2013/06/disappointed_27.html
.

Sabtu, 22 Juni 2013

Perempuan Memakai Celana Panjang, bagaimana hukumnya?

`
Pertanyaan:
_
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
_
Bagaimana hukum wanita muslimah menggunakan celana panjang? Karena, bagi mereka kalau menggunakan celana panjang itu sama saja menunjukkan auratnya sedang mereka terikat dengan peraturan. Jadi bagaimana solusinya?
_
Wassalammualaikum wr.wb
Taufik Rahim (Manado)
_
Jawaban (Ust. Taqiyuddin, Lc, Al Hafidz) :
_
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
_
Seorang perempuan yang memakai celana panjang di luar rumah, hukumnya tidak boleh karena beberapa hal, diantaranya :
_
► PERTAMA
_
Laki-laki yang sengaja menyerupai wanita dalam berpakaian, berdandan, bertingkah laku, berbicara, bergaya dan sebagainya adalah haram.
...Demikian pula wanita yang menyerupai laki-laki, berdasarkan hadits-hadits sebagai berikut :
_

عن ابن عبّاس رضي الله عنه قال: لعن رسول الله صلّى الله عليه وسلّم المتشبّهين من الرجال بالنّساء والمتشبّهات من النّساء بالرجال -رواه البخاري
_
Dari Ibnu ‘Abbas r.a, Ia berkata,
“Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki”.
[HR.Bukhari]
_
Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata,
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melaknat orang laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.”
[HR.AbuDawud]
_
►KEDUA
_
Perempuan yang memakai celana panjang pada dasarnya belum menutup aurat dengan benar.
_
Ada sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
_
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسياتعاريات مميلات مائلات رءوسهن كأسنمة البخت المائلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا
_
“Dua kelompok dari penduduk neraka, belum pernah aku melihatnya, satu kaum bersama mereka pemecut seperti ekor sapi dengannya dia memukul manusia, dan perempuan berpakaian tapi telanjang lagi (menggoda orang lain), condong kepalanya seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau harum surga, sedangkan bau surga dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.”
[HR.Muslim]
_
Adapun makna sabda Nabi SAW, “Berpakaian tapi telanjang” yakni wanita-wanita tersebut memakai pakaian, akan tetapi pakaian mereka tidak tertutup rapat (menutup seluruh tubuhnya atau auratnya).
_

Para ulama berpendapat bahwa di antara yang termasuk berpakaian tapi telanjang, yaitu pakian tipis, sehingga terlihat kulit yang terbungkus di belakangnya, sehingga secara lahiriyah pemakainya terlihat berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang.
...Juga termasuk pakaian transparan, yaitu pakaian yang tebal, tetapi pendek (mini), pakaian yang ketat sehingga menempel pada kulit dan memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya, sehingga seakan-akan tidak berpakaian.
_Semua pakaian tersebut termasuk jenis pakaian telanjang.
_
Wallahu A'lam
_
dinukil dari :
http://alislamu.com/konsultasi/konsultasi-keislaman/6045-perempuan-memakai-celana-panjang.html/
_

Kamis, 20 Juni 2013

Puasa Ayyamul Bidh (part_#2)

`
Jangan Lupa Besok Puasa Tiga Hari..

Disunnahkan puasa tiga hari setiap bulan, yaitu setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan-bulan Hijriyyah.
Namanya puasa Ayyaamul Bidl atau hari-hari terang ketika Bulan Purnama. Niatnya, puasa sunnah Ayyaamul Bidl.
_
Bulan ini (Sya'ban) bertepatan dengan hari Sabtu, Ahad dan Senin tanggal 21, 22 dan 23 Juni 2013.
_
Keutamaannya banyak, diantaranya sebagai bekal akhirat, seperti puasa sebulan [kalau dikerjakan rutin setiap bulan, seperti puasa setahun] dan baik untuk kesehatan..
_

Diantara Dalil-Dalilnya:
_
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam berwasiat kepada tiga orang Sahabat Beliau supaya puasa tiga hari setiap bulan, yaitu; Abu Hurairah, Abu Darda' dan Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhum.
[HR.Bukhari,Muslim,dll]
_
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda kepada Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anhuma,
_
“….Dan berpuasalah tiga hari pada setiap bulan. Karena sesungguhnya kebaikan itu akan (dilipatkan) dengan sepuluh (kali) lipat. Oleh karenanya engkau seolah-olah berpuasa selama sebulan penuh.”
[HR.Bukhari_Muslim]
_
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda kepada Sahabat Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu tentang pelaksanaannya:
_
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya maka berpuasalah pada (tanggal) 13, 14 dan 15 (maksudnya bulan hijriyyah).”
[HR.Tirmidzi dg sanad hasan]
_
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
related post :
■ http://milliandra7.blogspot.in/2013/04/puasa-ayyamul-bidh.html
_

Jumat, 14 Juni 2013

.:. KRONOLOGI orang yang DIBINASAKAN ALLAH .:.

`
Sesungguhnya ALLAH apabila HENDAK MEMBINASAKAN seseorang, maka :
_
1. DICABUTNYA RASA MALU dari orang itu.
_
Bila sifat malu sudah dicabut darinya, maka ia akan mendapatinya...
_
2. DIBENCI ORANG, malah dianjurkan orang benci padanya...
_
Jika ia telah dibenci orang,..
_
3. DICABUTLAH SIFAT AMANAH darinya.
_
Jika sifat amanah telah dicabut darinya, kamu akan mendapatinya sebagai seorang...
_
4. PENGKHIANAT.
_
Jika telah menjadi pengkhianat...
_
5. DICABUTNYA SIFAT KASIH SAYANG.
_
Jika telah hilang kasih sayangnya, maka jadilah Ia...
_
6. ORANG YANG TERKUTUK.
_
Jika ia telah menjadi orang terkutuk, maka...
_
7. LEPASLAH TALI ISLAM darinya.
_
[HR.Ibnu Majah]
_
CALLME
_

Selasa, 11 Juni 2013

tiga Amal di Bulan Sya'ban | #syaban_reminder

`
Bulan Sya'ban merupakan bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
..Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
_
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِي
_
“Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam.”
[HR.An-Nasa'i dan Ahmad. "Hasan" menurut Al-Albani]
_
Dengan adanya keutamaan ini, hendaknya seorang Muslim memanfaatkannya dengan amal-amal yang dituntunkan oleh Rasulullah.
_
Berikut ini 3 amal di bulan Sya'ban :
_
1. Memperbanyak puasa sunnah
_
Amal di bulan Sya'ban yang pertama, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah memperbanyak puasa sunnah.
_
حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
_

“Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban.” Rasulullah menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa.”
[HR.An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan"]
_
Begitulah., Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan agar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan sedang berpuasa.
_
Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan Rasulullah SAW itu.
_
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
_

“Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban.”
[HR.Bukhari]
_
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".
_
Dari keterangan di atas, tahulah kita bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya'ban menjadi begitu istimewa karena pada bulan itu amal diangkat, bulan itu dilalaikan oleh banyak orang, dan sekaligus puasa Sya'ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.
_
Yang perlu diperhatikan adalah, tidak boleh mengkhususkan berpuasa pada satu atau dua hari terakhir Sya'ban kecuali puasa yang harus ditunaikan (karena nadzar, qadha' atau kafarat) atau puasa sunnah yang biasa dilakukan (puasa Dawud, Senin Kamis, dan lain-lain).
_
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
_
لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْيَوْمَيْنِ ، إِلاَّ أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ
_
“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang yang (memang seharusnya /biasanya) melakukan puasanya pada hari itu. Maka hendaklah ia berpuasa.”
[HR.Bukhari]
_

2. Membayar hutang puasa (khususnya bagi Muslimah)
_
Amal kedua pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi wanita yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya.
_
Demikian pula bagi kita untuk mengingatkan keluarga kita agar memanfaatkan Sya'ban bagi yang belum selesai meng-qadha puasanya.
_
Aisyah r.a. berkata:
_
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ .قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
_
“Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.”
[HR.Bukhari]
_
3. Memperbanyak amal shalih secara umum
_
Amal ketiga pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal shalih secara umum.
... Seperti menggiatkan shalat rawatib, qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain-lain. Mengingat bahwa bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar bagus pada bulan ini, dengan catatan tetap sesuai sunnah tanpa membuat-buat bid'ah.
_
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
_
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[QS.Ali-Imran:31]
_
Demikian 3 amal di bulan Sya'ban. Semoga ketika amal kita diangkat, kita mendapatkan "prestasi" yang baik sebagai hamba Allah. Aamiin.
_
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
■related post :
— http://milliandra7.blogspot.in/2013/06/keutamaan-bulan-syaban.html •
— http://milliandra7.blogspot.in/2014/05/amalan-keliru-di-bulan-syaban.html •
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Keutamaan Bulan Sya'ban

`
Bulan Sya’ban yang terletak diantara bulan Rajab dan Ramadhan sering kali dilalaikan oleh banyak orang. Padahal, ada beberapa keutamaan bulan Sya’ban yang semestinya dimanfaatkan dengan baik oleh kaum muslimin.
_
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
_
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
_
“Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan.”
[HR.An-Nasa'i. "Hasan" menurut Al-Albani]
_
Berikut ini Keutamaan Bulan Sya’ban sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi:
_
1. Bulan Sya’ban bulan diangkatnya amal manusia
_
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam kelanjutan hadits di atas :
_
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِي
_
“Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam.”
[HR.An-Nasa'i dan Ahmad. "Hasan" menurut Al-Albani]
_
2. Bulan disunnahkan Puasa Sya’ban
_
Dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, Rasulullah paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban.
_
Ummul Mukminin Aisyah meriwayatkan kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini:
_
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
_

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa 'penuh' pada bulan Sya'ban.”
[HR.Bukhari]
_
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".
_
Sebenarnya, keutamaan bulan Sya’ban yang ketiga ini sangat terkait dengan keutamaan yang pertama.
..Yakni karena bulan Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal, Rasulullah ingin ketika amal beliau diangkat, beliau dalam keadaan berpuasa.
_
حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
_
“Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban.” Rasulullah menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa.”
[HR.An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan"]
_
Demikian keutamaan bulan Sya’ban yang bersumber dari hadits shahih, minimal hasan.
... Adapun hadits riwayat Dailami yang menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulan Rasulullah dan Ramadhan adalah bulan umat Muhammad adalah hadits dhaif.
_
Wallahu waliyyut taufiq.
_
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
■ related post :
— http://milliandra7.blogspot.in/2013/06/tiga-amal-di-bulan-syaban.html •
— http://milliandra7.blogspot.in/2014/05/amalan-keliru-di-bulan-syaban.html •
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Minggu, 09 Juni 2013

Cinta Sejati

`
Allah Paling Berhak untuk Dicintai
_
Allah menyayangi semua hamba-Nya. Allah.SWT berfirman:
_
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”
[QS.Al-A’raf:156]
_
Nikmat yang begitu banyak tiada tara telah Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang Allah firmankan:
“Dan apa saja nikmat yang ada pada dirimu, maka dari Allah lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.”
[QS.An-Nahl:53]
_
Contoh mudah dari nikmat Allah tersebut ada dan tampak jelas pada diri kita, yakni Allah telah menciptakan kita, memberi kita rezeki dan memberi kita nafas kehidupan hingga sekarang ini.
.
Dari berbagai nikmat tersebut dapat kita pahami bahwa Allah adalah Dzat yang paling berhak untuk kita cintai dan taati. Maka dari itu, hendaknya cinta kepada Allah lebih kita dahulukan daripada cinta kepada selain-Nya.
_
Hendaknya kita mencintai Allah dengan cinta yang sebenarnya murni dan sejati kepada-Nya.
_
.
■ Bukti Cinta Sejati kepada Allah
_
Mengaku cinta memang mudah, semudah kita membalik telapak tangan. Hanya dengan berkata: “Aku cinta kamu” atau “Aku sayang kamu” itu sudah cukup. Tapi cinta yang murni dan sejati membutuhkan bukti yang nyata, yang mana tidak semua orang bisa mewujudkannya.
_
Di antara bukti cinta seorang hamba kepada Allah adalah sebagai berikut:
_
► 1. Mentauhidkan-Nya
_
Rasa cinta kepada Allah adalah cinta yang mengandung pengagungan kepada Allah. Bentuk pengagungan tersebut adalah dengan meng'ESA'kan Allah subhanahu wata’ala dan hanya beribadah kepada-Nya semata serta tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.
_
Allah menjelaskan tentang keadaan orang-orang musyrik dalam firman-Nya:
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
[QS.Al'Baqarah:165]
_
_
► 2. Mentaati Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya
_
Salah satu bukti kebenaran cinta seseorang adalah dengan menuruti kemauan orang yang dicintai. Demikian pula cinta sejati kepada Allah akan terbukti bila kita menaati perintah Allah danmenjauhi larangan-Nya.
_
Jika kita mengaku cinta kepada Allah tapi kita tidak menaati perintah-Nya dan justru melanggar larangan-Nya, maka cinta tersebut bukanlah cinta yang sejati, tetapi hanya cinta palsu yang semua orang bisa mengaku-ngaku.
_
Dalam syairnya yang indah, Imam asy-Syafi’i berkata:
"Engkau mengaku cinta kepada Allah tapi engkau bermaksiat kepada-Nya
Tentu hal ini mustahil bagi mereka yang berakal. Jika memang kecintaanmu benar maka pasti engkau akan menaati-Nya, karena sesungguhnya orang yang mencintai itu menaati orang yang dicintai Mengikuti Tuntunan Nabi-Nya.
Seorang yang mengaku cinta kepada Allah, maka ia harus mengikuti tuntunan Nabi-Nya. Karena jika ia tidak mencontoh Nabi dalam beragama maka cintanya adalah cinta dusta yang hanya sekedar pengakuan tanpa bukti."
_
Dalam tafsirnya, Ibnu katsir rahimahullah menyebutkan bahwa Hasan al-Basri mengatakan: “Ada suatu kaum yang mengaku cinta kepada Allah, kemudian Allah menguji mereka dengan firman-Nya :
.
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[QS.Ali'Imran:31]
_
_
■ Indahnya Cinta Sejati kepada Allah
_
Setelah berhasil membuktikan kebenaran cinta kita kepada Allah, seorang muslim akan merasakan keindahan cintanya tersebut. Ia akan semakin mencintai dan mengagungkan Allah subhanahu wa ta’ala.
_
Ia akan semakin semangat melaksanakan perintah-perintah Allah. Hal tersebut dikarenakan orang yang berhasil membuktikan cintanya kepada Allah, maka Allah akan mencintainya. Jika Allah telah mencintai seorang hamba maka Allah akan senantiasa membimbingnya untuk senantiasa meniti jalan kebenaran.
.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
.
“…dan apabila Aku telah mencintainya, maka aku akan menuntun pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memegangdan kakinya yang ia gunakan untuk melangkah. Jika ia meminta kepada-Ku pasti aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan-Ku niscaya Aku akan melindunginya.” [HR.Bukhari]
_
.
Alangkah indahnya cinta sejati kepada Allah. Setiap muslim pasti ingin mendapatkan cinta dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah hingga dapat meraih surga yang penuh dengan keindahan.
.
Semoga kita bisa merasakan keindahan cinta itu dan meraih surga yang penuh dengan keindahan. Aamiin.
.
┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
related post :
http://milliandra7.blogspot.in/2014/01/allah-always-be-there-cinta-sejati-bag2.html?m=0
_

Dzikrullah Memberikan Ketenangan Hati ■ dzikir

`
Ketika seseorang tertimpa musibah dalam bentuk apapun, pasti dia akan merasakan kesedihan dan kegundahan dalam hatinya, sehingga ujian tersebut akan menjadi beban dan semakin memberatkannya.
_
Tapi apabila dia senantiasa mengingat Allah, niscaya Allah akan mengingatnya dan hatinya akan merasakan ketenangan, dia sadar dan paham betul bahwa ini semua sesuai dengan kemampuannya.
.
Dia mengerti semuanya telah diatur oleh Allah ta’ala, sehingga semuanya akan menjadi ringan dan tidak menjadi beban baginya, karena dia mengharap balasan dari Allah atas segala ujian yang menimpanya.
_
Allah ta’ala berfirman:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
[QS.Ar-Ra’du:28]
_
Firman-Nya:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) Ku.”
[QS.Al-Baqarah:152]
.
Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang.
...Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’
.
–atau perkataan beliau yang semisal ini- :
...Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan.
.
.
Itulah barangkali kenapa kita kurang semangat dalam beraktivitas, salah satunya adalah karena lalai dari dzikrullah. Padahal dengan dzikir, sumber-sumber kekuatan akan terserap atas kemudahan dari Allah.
.
Semoga Allah ta’ala menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mampu memahami hakekat keadaan kita di dunia ini..
... sehingga ujian dan segala macam permasalahan yang telah Allah tetapkan bagi kita tidak menjadikan kita semakin jauh dari Allah, namun akan menambah kita semakin dekat kepada Allah sehingga ketika ajal telah menyapa kita tidak akan semakin merugi, dan Allah menjadikan kematian sebagai pemutus dari segala bentuk kesusah- payahan dan menjadikan akhirat kita sebagai tempat peristirahatan dari berbagai macam kesusahpayahan.
Aamiin..
_
Dzikir pagi dan petang :
■ http://milliandra7.blogspot.in/2013/09/dzikir-pagi-petang-wirid-al-masurat.html
.

Istighfar Mendatangkan Kemudahan

`
Allah ta’ala menjadikan istighfar sebagai salah satu cara yang sangat ampuh untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
_
Dia akan memberikan kemudahan kepada orang-orang yang beristighfar serta membukakan baginya pintu-pintu rezeki.
_
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari setiap permasalahan, kesempitan, kesedihan, dan akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
[HR.Ibnu Majah, Ahmad dan AbuDawud]
_
Allah ta’ala berfirman:
“Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”
[QS.Nuh:10-12]
_
Diantara perkara yang dapat meringankan beban ujian adalah, kita harus yakin bahwa ada orang yang lebih berat cobaannya daripada kita. Seberat apapun pengorbanan yang kita lakukan, masih ada orang yang lebih besar pengorbanannya dari kita.
Dengan demikian, semua ujian yang ada di depan kita akan menjadi ringan dan hina.
_

Sabar dan Taat Senjata Orang Mukmin

`
Ketika seorang mukmin tertimpa musibah atau mengalami berbagai permasalahan, maka dia akan bersabar dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah ta’ala serta memohon pertolongan kepada-Nya.
...Sebab dia faham dan mengerti bahwa permasalahan yang sedang dia hadapi pada hakekatnya semua telah ada yang mengatur. Allah ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
[QS.Al-Baqarah:153]
_
Berbeda dengan orang kafir dan orang-orang yang mengikuti jalan kekafiran, ketika mereka tertimpa musibah atau menghadapi permasalahan mereka akan bingung dan mencari cara sendiri- sendiri untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya itu. Tak jarang kita saksikan untuk mencari ketenangan mereka mabuk-mabukan, mengkonsumsi obat-obat terlarang, pergi ke tempat-tempat haram, dan lain-lain, yang pada hakikatnya semakin menjerumuskannya dalam kehancuran dan permasalahan yang lebih besar lagi, terlebih lagi di akhirat –na’udzubillah-.
_

Ketetapan Allah Bagi Setiap Manusia

`
Allah berfirman:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
[QS.Al-Balad:4]
_
Kesusahpayahan dalam kehidupan ini merupakan ketetapan dalam al-Quran dan sekaligus kenyataan yang bisa kita saksikan dan rasakan.
_
Sesungguhnya manusia akan dihadapkan pada kesusahpayahan yang menanti sepanjang hayatnya, mulai dari penciptaannya dalam rahim ibunya sampai ajal menjemputnya.
_
Kita dapat menyaksikan bagaimana seorang anak mulai belajar makan, berbicara, berjalan, semuanya berawal dari halyang paling mudah kemudian bertingkat sehingga mampu melakukannya dengan benar. Semua proses tersebut adalah sebagian bentuk nyata kesusahpayahan dalam kehidupan yang dapat kita saksikan.
_
Demikian juga ketika beranjak dewasa mulailah mencari pasangan hidup, membina rumah tangga dan bekerja,, semuanya merupakan kesusahpayahan yang pasti akan dilalui oleh manusia dalam hidupnya.
_
Demikianlah keadaan manusia hingga menemui Tuhan-nya Allah Robbul ‘alamiin. Allah ta’ala berfirman:
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhan-mu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.”
[QS.Al-Insyiqaq:6]
_
Namun tidak cukup bagi seorang mukmin hanya mengetahui bahwa dia diciptakan dalam keadaan susah payah, akan tetapi yang terpenting adalah :
...bagaimana seharusnya menyikapi kesusahpayahan tersebut, Mengambil faedah darinya dan bagaimana hasil dari kesusahan tersebut.
_
Seorang muslim tentu tidak sama dengan yang lain dalam hal ujian. Ia diuji untuk mendapatkan pahala, mengangkat derajatnya di sisi Allah ta’ala selama dia sabar, takut dari siksa Allah dan mengharap pahala dari-Nya, yang kelak kematiannya akan menjadi peristirahatannya dari segala bentuk kesusahan dan kepayahan. Sehingga dia paham betul bagaimana harus berbuat dan bersikap, dia tidak akan bersusah-susah payah melakukan perbuatan yang tidak diridhai Allah yang menghantarkannya kepada maksiat kepada-Nya, karena dia paham dan takut kepada siksa Allah.
_
Berbeda dengan orang kafir dan orang-orang yang mengikuti jalan kekafiran, dia tidak akan peduli dengan setiap apa yang dia lakukan walaupun pada hakekatnya perbuatannya akan menjerumuskan dirinya pada kecelakaan –na’udzubillah-, sehingga tak jarang kita melihat mereka dengan seenaknya melakukan perbuatan yang mereka ingin lakukan, padahal perbuatan tersebut jelas-jelas dilarangoleh Allah ta’ala.
_
Dengan demikian kesusahan yang mereka hadapi di dunia akan terus berlanjut dengan adzab yang menanti mereka di akhirat, padahal kesusahan akhirat berlipat-lipat ganda bila dibandingkan dengan kesusahan di dunia –wa na’udzubillah-.
Dengan demikian kematiannya tidak akan menjadi peristirahatan dirinya dari kepayahan bahkan merupakan awal dari kesusahpayahan yang akan dia hadapi.
_

Jumat, 07 Juni 2013

Rabu, 05 Juni 2013

Isra' mi'raj (‎الإسراء والمعراج‎)

`
: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
_
——“Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu (potongan) malam dari masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
[QS.Al'Israa:1]
_
_

Isra Mi'raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Rasululullah Muhammad.SAW. dalam waktu satu malam saja.
_... Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad.SAW. mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.
_
Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah.SAW. hijrah ke Madinah.
_
Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra' Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.
_
Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra' Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.
_.. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah.r.a. meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab., dan saat itu belum ada kewajiban shalat lima waktu.
_
Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra' Mi'raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra' Mi'raj.
_
_

Peristiwa Isra Mi'raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda.
_.. Dalam Isra, Nabi Muhammad.SAW. “diberangkatkan” oleh AllahSWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit, sampai ke Sidhratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi, _.. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari AllahSWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
_
_
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidhratul Muntaha seperti ini.
_
Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.
_
_
Lalu apa pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan Isra wal Mi'raj ini? Silahkan kunjungi link : http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1170&Itemid=1
_
_
relation artikel :
¤ Isra' mi'raj dan teori relativitas. visit http://bambies.wordpress.com/isra-miraj-dan-theori-relativitas/
_

Shalat Munfarid

`
Shalat Munfarid iku Shalat Sunnah sing dilakoni dhéwé, ing masjid, mushalla, omah, lan sapanunggalané.
_
Sabeneré shalat sunnah iki bisa diayahi sacara jamaah nanging luwih dianjuraké dilakoni dhéwé.
_
Conto-conto Shalat Sunnah Munfarid
_
Shalat-shalat sing luwih becik diayahi dhéwé antara liya :
_
* Shalat Rawatib
* Shalat Duha
* Shalat Hajat
* Shalat Istikharah
* Shalat Tasbih
* Shalat Tahiyat Masjid
* Shalat Mutlaq
_
————————————————————————————————————————————————————————
_
Shalat Munfarid adalah Shalat Sunnah yang dikerjakan sendiri baik di masjid, mushalla, rumah, dan sebagainya.
_
Contoh-contoh Shalat Sunnah Munfarid
_
Shalat-shalat yang lebih baik dikerjakan sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :
_
*. Shalat Rawatib
*. Shalat Duha
*. Shalat Hajat
*. Shalat Istikharah
*. Shalat Tasbih
*. Shalat Tahiyat Masjid
*. Shalat Mutlaq
_

Selasa, 04 Juni 2013

Egoisme dalam Kebenaran

`
Egoisme merupakan salah satu penyakit hati yang sulit untuk dirasakan oleh pelakunya.
Secara sederhana dapat didefinisikan, egois itu merupakan sebuah perasaan yang cenderung selalu membenarkan kebenaran dari sudut pandangnya sendiri.
_
Orang yang mempertahankan kebenaran kok dianggap egois?
_
Kenapa banyak sekali jemaah jemaah bermunculan di Indonesia ini dan kemudian mereka berdebat saling menyalahkan saudaranya sendiri?
...tidak jarang dari mereka yang kemudian saling mencaci, bahkan kemudian menyalahkan imam lawan mereka dan menggali penafsiran masing masing.
...Hingga mereka mengajukan Hadits untuk memenangkan pendapat mereka..
_
Padahal sudah diterangkan sejelas-jelasnya dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan Aisyah.r.a bahwa orang yang berusaha mencari cari alasan untuk membenarkan pendapat atau sebuah kebenaran yang dia pahami sangat DIBENCI ALLAH.
_
Dari Aisyah.r.a. bahwa Rasulullah.SAW bersabda: “Orang yang paling dibenci Allah ialah pembantah yang mencari-cari alasan untuk memenangkan pendapatnya.”
[HR.Muslim, diambil dari terjemah bulughul maram bab adab dan kesopanan]
_
Dari sini bisa dipahami, bahwa segala bentuk egoisme itu tidak bermanfaat,. bahkan ketika kita egois dalam sebuah kebenaran yang kita yakini.
_
Ini karena kebenaran yang kita pahami itu adalah apa yang kita dengar, atau baca dari sebuah sumber yang ditulis seorang penulis, yang notabene juga dipengaruhi pengalaman hidup dari berbagai guru atau syaikh mereka dijamannya.
_
_
Tidak ahsan, ketika seorang alim egois..
_
Orang bodoh yang egois sebenarnya tidak terlalu berbahaya, karena keegoisannya hanya akan merugikan dirinya sendiri dan tidak membahayakan atau mencelakakan orang banyak.
_
Tapi ketika orang besar/kaya egois (merasa benar sendiri), dan mencela pendapat saudaranya yang seiman (apalagi hingga tahap mengkafirkan) maka akan sangat berbahaya.
_
_

Jika orang bodoh berteriak mengkafirkan temannya, mungkin yang terjadi hanya dua orang yang akan berdebat saling mengkafirkan.
_
Sedangkan jika seorang Alim atau peminpin sebuah jamaah, misalnya, berdiri di hadapan seribu jemaah… kemudian mengkafirkan sebuah golongan yang didalamnya terdapat orang orang beriman, dapat dibayangkan disana akan terjadi sebuah mimpi buruk.
..... Seribu jemaah tadi akan berdiri dan mulai mengkafirkan yang lainnya, mengkafirkan golongan yang tidak sepaham.
_
_
_
Sudah dibahas dalam berbagai wacana, bahwa kita harus sangat hati-hati dalam mengkafirkan manusia beriman yang di dadanya bergetar tauhid lailaahaillallah.
_
Berhati hatilah, karena ketika kita megkafirkan seseorang, kemudian ternyata di hadapan penilaian Allah yang tidak kita ketahui, bahwa orang tersebut tidak kafir, status kafir itu kembali kepada orang yang mengkafirkan.
_
_
Dari Ibnu ‘Umar.r.a., katanya Rasulullah.SAW. bersabda: “Siapa yang berkata kepada saudaranya (sesama muslim), “Hai Kafir!”, maka ucapan itu kembali kepada salah satu diantara keduanya.
_.. Jika apa yang diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan.”.
[Terjemahan Hadits Shahih Muslim; Jilid I; Halaman33; Hadits No.49]
_
_
Dari Abu Zar.r.a., Ia mendengar Nabi.S.A.W. bersabda:
“Seorang laki-laki yang menuduh laki-laki lain itu jahat atau menuduhnya kafir, maka tuduhannya itu berbalik kepada dirinya, seandainya orang yang dituduhnya itu tidak seperti itu.”
[Terjemahan Hadits Shahih Bukhari; Jilid IV; Halaman 53; Hadits No.1709]
_

_
Mari kita lembutkan hati..
_
Jangan merasa benar sendiri. Jangan tebarkan kebencian, karena kebenaran yang Haq itu hanya milik Allah.
_
Mari kita saling menghargai, kebenaran versi lain yang dipahami saudara mukmin yang seiman.
Agar kita selalu didalam Ridha’ Allah Ta’ala.
_
Wallahu’alam.
_
“Salah satu di antara kalian tidaklah beriman, sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai diri sendiri.”
[Shahih Muslim No.64, dari riwayat Anas bin Malik.r.a]
_

Seperti apakah sahabat yang baik itu.?

`
Sahabat merupakan seseorang yang selalu ada untuk kita saat suka maupun duka.
_
_
“Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya.”
[HR.al-Hakim]
_
Dari Nu’man bin Basyirr.a., RasulullahSAW bersabda, “Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.”
[HR.Muslim]
_
“Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya.”
[HR.Muslim]
_
“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati.”
“Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya.”
[HR.AbuDaud]
_
Telah bersabda RasulullahSAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi yang bermaksud, seseorang itu akan terpengaruh dengan temannya. Maka hendaklah sesorang kamu itu memilih siapa yang harus dijadikan teman.
_
Telah bersabda Rasulullah SAW yang diriwayatkn oleh Al-Bukhari & Muslim: Maksudnya : perumpamaan teman yang baik & teman yang tidak baik ialah umpama wangi-wangian dan tukang besi. Adapun pembawa wangi-wangian, sama adanya jika dia memberinya sedikit ataupun anda membeli daripadanya sedikit ataupun kamu dapat mencium daripadanya bau yang wangi. Manakala tukang besi, sama saja dia membakar bajunya ataupun kamu akan mencium daripadanya bau-bauan yang busuk.
_
Dari Abu Hurairah.r.a. yang maksudnya, Bahwa ada seorang lelaki yang pergi menziarahi saudaranya yakni sahabatnya di sebuah kampung yang lain. Lalu Allah menyuruh seorang malaikat untuk mengawasinya di dalam perjalanan. Lalu malaikat itu bertanya kepada lelaki itu, “Hendak kemana engkau?” Lelaki tersebut menjawab, “Aku hendak menemui seorang sahabatku di kampung itu”. Malaikat bertanya lagi, “Adakah bagimu bumi kepadanya yang engkau mengharap balasan daripadanya?” Tidak, aku mencintainya kerana AllahSWT. Maka berkatalah malaikat itu kepadanya, “Bahwa sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada engkau. Bahwa sesungguhnya AllahSWT telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai dia kerana Allah ”.
[HR.Muslim]
_
Sahabat yang menunjukkan kebaikan padamu adalah sahabat yg baik. Dan sahabat yang mengoreksi kesalahan kamu, adalah sahabat yg paling baik.
_ Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Sejahat-jahat teman ialah yang memaksa engkau bermuka dua dan memaksa engkau meminta maaf atau selalu mencari alasan.”
_
_
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik?
_
Nasehat yang dapat diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana pesan al-Qamah (seorang sahabat RasulullahSAW) kepada anaknya, “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut..”
_
1. Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.
_
2. Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau mengulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung-hitungkan (menyebutnya).
_
3. Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau mengulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.
_
4. Pilihlah sahabat yang jika engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia lebih dulu menyapamu, dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburmu.
_
5. Pilihlah sahabat yang jika engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jika engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakan solusinya, dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.
_
_
Demikianlah, semoga bermanfaat.
_
_