■
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
.
Di muqaddimah kitab Al Waabilush Shayyib, Imam Ibnul Qayyim ngulas tiga hal di atas secara sangat mengagumkan.
...Beliau bilang bahwa kehidupan manusia berputar di tiga poros : Syukur, Sabar, N' Istighfar.
.
Seseorang ga' akan lepas dari salah satu dari tiga keadaan :
.
—■ 1. Dia dapet curahan nikmat yang ga' terhingga dari Allah, N' hal itu ngeharusin dia bwt bersyukur.
.
Syukur punya tiga rukun, yang kalo ketiganya diamalin, berarti dia dianggap udah ngewujudin hakikat syukur tersebut, wlopun kuantitasnya masih jauh dari ‘cukup’.
.
Ketiga rukun tersebut adalah:
» a. Mengakui dalam hati bahwa nikmat tersebut dari Allah.
» b. Mengucapkannya dengan lisan.
» c. Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah, karena Dia-lah yang memberikannya.
.
Itulah rukun² syukur yang kudu dipenuhi
.
—■ 2. Allah nguji dia ama berbagai ujian, N' kewajiban hamba saat itu ialah bersabar.
.
Definisi sabar meliputi tiga hal :
» a. Menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah.
» b. Menahan lisan dari berkeluh kesah N' menggerutu atas takdir Allah.
» c. Menahan anggota badan dari bermaksiat, ky menampar wajah, nyobek pakaian, (or ngebanting pintu, piring), N' perbuatan lain yang nunjukin sikap ‘tidak terima’ ama keputusan Allah.
.
Perlu kita pahami bahwa Allah nguji hamba-Nya bukan karena Dia ingin membinasakan si hamba, tapi bwt 'ngetEs' sejauh mana penghambaan kita terhadap-Nya.
.
Allah ngewajibin sejumlah ibadah saat kita dalam kondisi lapang; N' Allah juga ngewajibin sejumlah ibadah saat kita dalam kondisi sempit,..
..(Tapi yang ke-dua jauh lebih bernilai dibanding yang pertama, karena itu adalah ibadah yang sesungguhnya, yang ngebuktiin penghambaan seseorang ama Allah.
.
Allah udah janji bakal nyukupin hamba-hamba-Nya. Firman Allah :
.
أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
.
“Bukankah Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhan) hamba-Nya?”
[QS.Az Zumar:36]
.
Tingkat kecukupan itu berbanding lurus ma tingkat penghambaan masing-masing orang. Makin tinggi dia beribadah karena Allah (yang konsekuensinya harus ngorbanin kesenangan pribadinya), bakal makin tinggi juga kadar pencukupan yang Allah kasih bwt dia.
.
Truz apa yg dia dapet? dia bakal senantiasa dicukupi oleh Allah N' termasuk dalam golongan yang Allah sebutin dalam firman-Nya:
.
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلًا
.
“(Sesungguhnya, engkau (Iblis) tidak memiliki kekuasaan atas hamba-hamba-Ku, dan cukuplah Rabb-mu (Hai Muhammad) sebagai wakil (penolong)”
[QS.Al Isra’:65]
.
Hamba-hamba yang dimaksud dalam ayat itu adalah hamba yang ngedapatin pencukupan dari Allah (ayat sebelumnya), yaitu mereka yang bnr² menghambakan dirinya ke Allah, baik waktu kondisinya lagi happy or susah.
.
—■ 3. Allah nguji dia lewat suatu dosa yang ngedorong dia buat taubat.
.
Yaitu begitu dia ngelakuin dosa, dia langsung mohon ampun (beristighfar) ma Allah.
.
Ini solusi luar biasa saat seorang hamba terjerumus dalam dosa. Kalo dia hamba yang bertaqwa, dia bakal selalu terbayang ama dosanya.
...Jadi.. dosa yang udah dia lakuin tadi justru berdampak positif bwt dia di kemudian hari.
.
Ibnul Qayyim menukil ucapan Syaikhul Islam Abu Isma’il Al Harawi yang nyebutin bahwa konon para salaf bilang :
“Seseorang mungkin melakukan suatu dosa, yang karenanya ia masuk Jannah; dan ia mungkin melakukan ketaatan, yang karenanya ia masuk Neraka”.
.
Koq gitu?
.
Kalo Allah menghendaki kebaikan atas seseorang, Allah bakal bwt dia terjerumus dalam suatu dosa (padahal sebelumnya dia seorang yang shalih N' gemar beramal shalih).
.
.. Dosa tersebut bakal selalu kebayang di depan matanya, ngusik jiwanya, ngeganggu tidurnya N' bikin dia selalu gelisah.
..dia takut bahwa semua keshalihannya tadi bakal sia-sia karena dosa,.
..so akhirnya dia jadi takluk di hadapan Allah, takut ama Allah, mengharap rahmat N' maghfirah-Nya, N' bertaubat.
.
Nah, akibat dosa yang satu tadi, dia terhindar dari penyakit ‘ujub (kagum) terhadap keshalihannya selama ini, yang boleh jadi bakal ngebinasain dirinya.
.
Sebaliknya, orang yang ngelakuin suatu amalan besar, dia bisa jadi bakal celaka akibat amalnya tersebut.
.
Itu kalo dia ngerasa kagum ama dirinya yang bisa beramal ‘shalih’ ky gitu.
... kekaguman ini bakal ngebatalin amalnya N' bikin dia ‘lupa diri’.
.
So.. Kalo Allah ga' nguji dia lewat suatu dosa yang ngedorong dia untuk taubat, bisa jadi dia bakal celaka N' masuk neraka.
.
Itu tadi kurang lebih penuturan beliau dalam mukaddimah kitab tadi, semoga kita terinspirasi ma tulisan yang bersahaja itu.
_
demikianlah, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
.
dinukil N' diedit dari:
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/rahasia-syukur-sabar-dan-istighfar.html
_